Pembelajaran
kontekstual merupakan pembelajaran yang mengkaitkan materi pembelajaran dengan konteks dunia
nyata yang dihadapi
siswa sehari-hari baik dalam
lingkungan keluarga, masyarakat,
alam sekitar dan dunia kerja, sehingga siswa mampu membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,
dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran yakni : kontruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menyelidiki (inquiry),
masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi
(reflection), dan penilaian autentik (authentic assessment).
Menyiram Media |
Makna
dari kontruktivisme adalah siswa mengkonstruksi/membangun pemahaman mereka sendiri
dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal melalui proses interaksi sosial
dan asimilasi-akomodasi. Implikasinya adalah pembelajaran harus dikemas menjadi
proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan.
Model Pembelajaran Kontekstual dilaksanakan dalam pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas VI SD Negeri 03 Pododadi tentang perkembangbiakan pada tumbuhan.
Dalam proses pembelajaran ini peserta didik diberi kesempatan untuk mengetahui proses perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dengan cara, peserta didik mengadakan percobaan.
Menanam |
Menanam |
Peserta didik mempraktekkan 2 cara perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan sehingga peserta didik memperoleh pengalaman langsung cara mengembangbiakkan tumbuhan. Pengalaman ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan. Peserta didik pun antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, karena peserta didik diperlakukan sebagai manusia yang mampu untuk mengembangkan diri bukan sekedar tong kosong yang hanya bisa diisi.
Untuk mengetahui hasil tanaman tersebut, peserta didik mencatat perkembangannya setiap hari dalam lembar pengamatan. Dan hasilnya dilaporkan dalam diskusi kelas.