Seonggok hati menangis di ujung penantian
Dalam gubuk yang tak layak hunian
Bersama nenek tua yang tak pantas lagi menyandang kepayahan
Si umur kecil yang dipaksa jadi dewasa karna keadaan
Mencari sesuap nasi dalam keseharian
Menyingkirkan harap layaknya masa bermainan
Yang ada hanyalah, aku harus mencari untuk makan hari ini
Si umur kecil...
Kenapa harus hidup dalam kepayahan ???
Ke mana pergi orang yang telah melahirkan ??
Ke mana gerangan bapak mu yang telah terima titipan??
Titipan dari Tuhannya berupa anak dalam pertanggungjawaban
Ke mana wahai bapak-bapak yang tak punya perasan..
Ke mana wahai bapak-bapak yang tak tajam pikiran..
Kau tinggalkan anakmu bak ampas pencernaan
Apa jawab engkau kala bertemu Tuhan....
Dalam gubuk yang tak layak hunian
Bersama nenek tua yang tak pantas lagi menyandang kepayahan
Si umur kecil yang dipaksa jadi dewasa karna keadaan
Mencari sesuap nasi dalam keseharian
Menyingkirkan harap layaknya masa bermainan
Yang ada hanyalah, aku harus mencari untuk makan hari ini
Si umur kecil...
Kenapa harus hidup dalam kepayahan ???
Ke mana pergi orang yang telah melahirkan ??
Ke mana gerangan bapak mu yang telah terima titipan??
Titipan dari Tuhannya berupa anak dalam pertanggungjawaban
Ke mana wahai bapak-bapak yang tak punya perasan..
Ke mana wahai bapak-bapak yang tak tajam pikiran..
Kau tinggalkan anakmu bak ampas pencernaan
Apa jawab engkau kala bertemu Tuhan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar