Pengorbanan wanita :
- Ketika calon suami datang untuk melamar bersama keadaannya yang kurang mampu, dia dilamar tanpa membawa apa-apa hanya mahar semampunya. Mungkin sang wanita kecewa, akan tetapi dengan penuh keikhlasan diterima dengan harapan semoga Allah melimpahkan kebahagiaan dalam rumah tangganya.
- Ketika suami menggenggam sendiri gajinya tanpa diberikan kepada istri, sang istri membagi dengan penuh ketelitian gajinya sendiri yang tidak seberapa. Jika gaji dirinya tidak mencukupi maka sang istri berusaha putar akal untuk mencari kerja sampingan. Mungkin menjadi tukang cuci pakaian, menjadi tukang ojek, membuka jasa pengetikan, membuka bisnis kecil-kecilan, asal dapat menambah uang untuk jajan sang anak.
- Ketika sang suami menggenggam uang sertifikasinya tanpa diberikan kepada istri, terpaksa sang istri menerima dengan berusaha sabar sambil berbisik Allah Maha Kaya...
- Ketika sang suami tergila-gila dengan bisnis online sampai setumpuk hutang, tanah rumah terjual, dengan penuh air mata sang istri keluar rumah menggandeng anak-anaknya sambil berdoa ya Allah limpahkanlah rizki untuk anak-anaku. Sementara sang suami tanpa merasa berdoza tak peduli di mana anak istinya berlindung dari panas dan hujan.
- Ketika sang suami selingkuh dengan banyak perempuan, sang istri ingin cerai akan tetapi sang anak menangis dengan mengatakan "aku akan pergi semauku, tak mau ikut ayah..tak mau ikut ibu. Melihat ini dengan hati perih dia menangguhkan cerainya demi anak-anak. Agar anak-anak tidak sakit hati.
- Ketika sang suami tidak mau membuatkan rumah, tidak mau memenuhi kebutuhan anak dan kebutuhan rumah tangga, maka sang istri memutar otak pinjam uang di Bank dibayar dengan gajinya untuk mendirikan rumah, dia mengumpulkan uang sertifikasinya untuk membelikan keperluan sekolah anak-anaknya, membelikan gitar, membelikan keyboard, membelikan motor untuk kendaraan ke sekolah. Sang suami malah meminjam motor tapi tak mau membelikan, kemudian dengan bangga memamerkan semua jerih payah istrinya sebagai milik dirinya sendiri kepada orang lain.
- Ketika sang suami lebih memilih membantu menyembuhkan orang lain dan meninggalkan istinya yang kesakitan, dan sang istri meminta bantuan saudaranya sendiri untuk membawanya ke dokter.
- Ketika semua tertidur pulas, sang istri sudah bangun, memanaskan air, menanak nasi, mencuci pakaian, membersihkan rumah, menyapu halaman, menyiram tanaman, membangunkan anak, menyiapkan anak ke sekolah, menyiapkan sarapan, menyiapkan diri untuk berangkat kerja tanpa sempat sarapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar