KEBAHAGIAAN ADALAH DARI NURANI YANG IKHLAS MENJALANKAN TUGAS PENCIPTA DIRI DAN ALAM RAYA INI

Minggu, 22 Desember 2013

Anak adalah Titipan

Anak adalah titipan Allah. Manusia yang diberi titipan kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Kalau ada orang tua jangankan sampai menyiksa, orang tua yang menelantarkan anak tidak memberi nafkah itupun sudah menyia-nyiakan titipan Allah, tentunya dosa yang ditanggung orang tersebut.

Seorang istri yang suaminya tidak bertanggung jawab, bisnis tanpa sepengetahuan istri kemudian tanah rumah dijual untuk menutupi hutang bisnisnya yang ratusan juta, sehingga anak istri hidup di kios papan di atas tanah milik desa. Untuk menghidupi anak-anaknya sang istri bekerja apa saja siang dan malam. Sang istri menerima jasa pengetikan dan berjualan seadanya untuk menyambung hidup sementara sang suami masih terus bisnis. Bisnis yang telah membuatnya kehilangan tanah rumah itupun masih ditekuninya, entah apa yang ada dalam pikrannya mengapa tak berhenti dari bisnis itu.

Bukan hanya sekedar bisnis saja, suami juga sering mengkambinghitamkan anak dan istrinya ketika terjepit. Satu ketika sang istri sedang mengantar anak-anaknya berenang di kolam renang. Datanglah 2 orang berseragam sebuah bank.
"Apa anak ibu habis kecelakaan?" tanya orang tersebut
"Kata siapa pak?"
"Suami ibu tadi bilang, saya tidak bisa nyicil bank karena anak kecelakaan"
Betapa amat kesal sang istri terhadap kelakuan suaminya
"Itu anak saya pak dua-duanya sedang berenang"
"Lha terus yang kecelakaan siapa bu?"
"Kan belum tentu anak suami saya adalah anak saya.." jawabnya kesal.
Betapa hebat seorang ayah tega memberitakan hal yang tidak benar tentang anaknya demi menutupi kekuranganya.  Hebat benar..

Suatu ketika sang istri menerima berita dari orang,"Mengapa kamu tidak segera membayar hutangmu pada bu Eko. Kan uang itu akan digunakan.."
Sang istri kebingungan, "Kapan aku punya hutang pada bu Eko??????"
Untuk memperoleh kejelasan berita itu, sang Istri menemui bu Eko.
"Yang hutang suamimu, sudah setahun yang lalu. Tapi ketika saya tagih kemarin dia bilang 'aslinya uang itu di tangan istri saya' gitu"
"Kenapa kamu tidak menagih pada saya"
"Kan suamimu melarang, katanya'jangan menagih pada istri saya. Apa kamu tidak tau kelakuan istri saya. nanti kamu perang" bu eko menjelaskan.
Dengan hati kesal sang istri pulang dan menanyakan kebenaran tentang hutang itu
"Apa benar bapak punya hutang pada bu eko?" tanya sang istri
"Bukan urusanmu!" jawab suami
"Kalau benar bukan urusanku, mengapa kamu bilang uang itu di tangn istrimu? Istri yang mana yang kamu beri uang puluhan juta itu?" tanya sang istri kesal
"Tak usah banyak mulut..."
Akhirnya pertengkaranpun terjadi.
Setelah kejadian tersebut satu demi satu bahkan sampai puluhan orang berdatangan menagih hutang. Mereka bilang telah menanam saham pada bisnis sang suami, total hutang sampai ratusan juta rupiah. Dan lebih mengejutkan lagi kepada semua orang sang suami ternyata juga menggunakan istrinya sebagai kambing hitam padahal sang istri tidak tahu menahu tentang bisnis dan hutang-hutang suami. Sikap kasar yang diterima sang istri hampir setiap hari dan perbuatan suami yang suka mengamuk walau di depan anak-anak ternyata belum seberapa, masih ada kekejaman sang suami di luar sana yaitu memfitnah dan menjadikan anak istrinya sebagai kambing hitam untuk menutupi kelakuannya sendiri. (Bersambung..)

Tidak ada komentar: