KEBAHAGIAAN ADALAH DARI NURANI YANG IKHLAS MENJALANKAN TUGAS PENCIPTA DIRI DAN ALAM RAYA INI

Selasa, 28 Juni 2011

Lomba Karya Ilmiah

Guru sebagai seorang pembimbing, fasilitator dalam pendidikan sering mengalami keadaan kurang berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu bapak dan ibu guru mengadakan perbaikan dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Upaya seorang guru dalam memperbaiki proses pembelajarannnya bisa dengan mengubah metode pembelajaran atau mengubah media pembelajaran atau mengubah model pembelajaran, yang tepat.
Proses perbaikan pembelajaran oleh guru dalam kelasnya, dilaporkan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Ini adalah cara meningkatkan kinerja guru. Hal ini didukung oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dengan menyelenggarakan lomba karya ilmiah inovasi pembelajaran guru TK, SD dan SMP tahun 2011.
Syarat dan penjelasannya dapat klik di sini.
Selamat mengikuti lomba tersebut kami ucapkan dan sukses selalu.

Sabtu, 25 Juni 2011

Perlengkapan PLPG

Kabar dari Ibu Masruroh untuk peserta PLPG Rayon UNNES. Perlengkapan yang harus dibawa pada saat mengikuti PLPG antara lain :
  1. Kurikulum, contoh RPP, buku referensi, pensil 2B, alat tulis lain, diharapkan membawa laptop.
  2. Pakaian batik bawah gelap untuk upacara pembukaan, pakaian putih bawah gelap untuk kegiatan sehari-hari.
  3. Membawa kartu Askes atau kartu jaminan kesehatan lain yang dimiliki.
  4. Mengisi formulir skrining klik di sini dilampiri foto copy kartu askes/jaminan kesehatan lain untuk diserahkan kepada panitia di gugus masing-masing. Pengisian formulir ini hanya untuk memantau status kesehatan saja, tidak mempengaruhi hasil penilaian PLPG.
  5. Bagi peserta yang pernah melakukan general check up/ laboratorium, EKG, Rontgen, dll. diharapkan juga melampirkan foto copy dokumen tersebut.
 Bapak ibu peserta PLPG, ini ada pesan dari Ibu Masruroh agar palaksanaan PLPG jangan difikir berat nanti malah sakit dibuat santai saja, karena PLPG adalah pendidikan dan latihan yang akan membimbing kita menyadari akan tugas profesional kita. Jadi yang akan dilatihkan adalah tugas sehari-hari kita yang seharusnya dilakukan. Jadi semangatlah pasti BISA dan LULUS. Amin.....

Jangan Menyepelekan Perjuangan Guru

Keberhasilan suatu organisasi atau suatu SD dalam menempuh UN bukanlah keberhasilan satu atau dua orang guru, akan tetapi suksesnya suatu SD adalah berkat Tim. Ada tim sukses yang bekerja sama berusaha bersama dalam bidang masing-masing demi mencapai keberhasilan yang maksimal. Keberhasilan SD dalam menempuh UN tiap tahun bukanlah hasil kerja keras guru kelas VI semata. Seperti yang terjadi setiap tahunnya di sebuah SD. Dalam menyongsong UN atau dulu namanya UASBN, dibentuk tim sukses yang bertanggung jawab mengampu satu bidang studi yang di-UN-kan. Mapel yang di-UN-kan adalah matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia, maka ada 3 orang guru yang masing-masing mengampu satu bidang studi tersebut dan bertugas membuat langkah-langkah jitu agar siswa menguasai mapel tersebut sehingga lancar dalam menghadapi UN. Langkah yang dilakukan masing-masing guru adalah melaksanakan les pada sore hari. Guru pengampu matematika misalnya, melaksanakan les 3 hari dalam seminggu dengan materi matematika mulai matematika kelas IV sampai dengan materi matematika kelas VI. Demikian juga untuk guru pengampu bidang studi IPA dan Bahasa Indonesia. Masing-masing melaksanakan les 3 hari dalam satu minggu dengan materi dari kelas IV sampai dengan kelas VI.

Dalam menghadapi UN sekarang dipermudah lagi dengan adanya kisi-kisi UN yang diberikan sehingga dalam memberikan materi les mengacu pada kisi-kisi UN. Setelah pelaksanaan try out adalah cermin awal pembelajaran yang telah dilaksanakan, sehingga kekurangan pada pembelajaran dapat dibaca dari hasil try out. Langkah selanjutnya adalah mengatur strategi lagi sehingga hasil try out lebih baik. Demikian juga dari try out satu ke try out selanjutnya selalu menjadi cermin untuk koreksi diri sehingga selalu dilakukan langkah perbaikan dalam pembelajaran masing-masing bidang studi.
Kalau  langkah tersebut sudah dilaksanakan dengan baik, maka pada pelaksanaan UN akan mencapai hasil yang maksimal.

Keberhasilan UN tidak hanya ditentukan oleh intensitas pelaksanaan LES tiap sore, akan tetapi langkah jitu penentuan materi les yang sesuai dengan UN itu juga sangat menentukan. Untuk menentukan langkah-langkah dalam pemberian les sangat didukung oleh pengalaman dari tahun ke tahun dari guru pengampu tersebut. Seorang yang telah berpengalaman dalam pembimbingan mapel untuk UN akan jauh lebih baik daripada guru yang belum berpengalaman dalam pembimbingan tersebut.

Sebuah SD yang biasa mendapat rangking 1 dalam UN, didatangi oleh seorang wali murid dan mempertanyakan mengapa hasil UN tahun ini merosot jauh?
Satu pertanyaan yang seharusnya tidak perlu dijawab, karena jawabannya ada pada usulan wali murid tersebut. Sebelum UN wali murid tersebut memberi usulan kepada SD bahwa untuk guru X tidak boleh mengajar di kelas VI, dengan alasan yang tidak jelas. Padahal guru X adalah guru pengampu mapel yang sudah berpengalaman dalam membimbing siswa baik untuk lomba bidang studi, lomba olimpiade dan menghadapi UN. SD tidak mengindahkan usulan tersebut karena kalau guru X tidak mengajar di kelas VI mapel untuk UN maka tidak ada penggantinya dan UN akan hancur.
Akan tetapi di luar dugaan, ternyata guru X mendengar usulan tersebut, sehingga guru X mengundurkan diri dari membimbing kelas VI dalam menghadapi UN. Kepala sekolah berusaha memaksa guru X untuk tetap mengampu mapel untuk UN, usaha kepala sekolah tidak tanggung-tanggung, demi menjaga mutu dan keberhasilan SD maka beliau meminta bantuan ka UPT dan pengawas SD untuk menyadarkan guru X sehingga berkenan membimbing siswa kelas VI. Pengawas SD bahkan menelepon guru X dengan mengingatkan "Jangan mental (=mundur) karna kritikan".

Secara naluri sebagai seorang guru, guru X tidak tega membiarkan siswa-siswi kelas VI yang berpotensi tersebut tanpa bimbingan dalam menghadapi UN. Akan tetapi guru X juga manusia yang mempunyai perasaan. Rasa tersinggung atas larangan mengajar di kelas VI merupakan penghinaan, teramat meremehkan.
Perang antara naluri sebagai guru yang ingin bertanggung jawab dengan naluri sebagai manusia biasa tak dapat dihindarkan. Dan ternyata sifat manusianya lebih menang dari naluri seorang guru. Sehingga guru X memutuskan tetap tidak membimbing kelas VI. Al hasil demikianlah SD tersebut jauh merosot di UN tahun ini. Buat wali murid jangan menyepelekan kemampuan seorang guru, anda tidak tahu bagaimana banting tulang-nya seorang guru dalam memperjuangkan keberhasilan siswa-siswinya. Siswa-siswi SD (apalagi di desa) kebanyakan belum mempunyai kesadaran untuk belajar sendiri di rumah dalam menghadapi UN. Mereka perlu dibimbing dan dibina oleh guru, dijaga oleh guru agar tetap berdiri dengan pemahaman yang mantap tentang konsep pembelajaran yang telah dipelajari. Sedikit saja seorang guru lengah menjaga siswa-siswinya maka mereka pun lupa dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.
Wahai engkau yang tidak tahu perjuangan seorang guru, hargailah guru-guru yang berkenan bertanggung jawab pada tugasnya, jangan dihinakan semaunya sendiri. Itulah akibatnya, tak perlu dipertanyakan lagi, bukankah itu usul anda ??????
Semoga tahun-tahun ke depan tidak ada wali murid yang tak menghargai jasa guru. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Selasa, 21 Juni 2011

PLPG Tahap II

PLPG Rayon UNNES sudah dimulai sejak 15 Juni 2011. Jadwal untuk tahap II 25 Juni-4 Juli diikuti oleh peserta sergur dari Kabupaten Brebes dan Tegal. Sedangkan dari Kabupaten Pekalongan yang masuk jadwal PLPG tahap II ini adalah 17 orang guru TK. Kepada 17 orang guru TK Peserta PLPG diharapkan segera mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama pelaksanaan PLPG.
17 orang guru TK yang mengikuti PLPG tahap II adalah sebagai berikut.

DAFTAR PESERTA PLPG RAYON 112 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHAP II GUGUS BADAN DIKLAT PROPINSI JAWA TENGAH GEDUNG SUMBING
Tipe Blok Tanggal 25 Juni s/d 4 Juli 2011
Kelas
: TK 1



No
No peserta
Nama
Sekolah
Kabupaten
7
11032602010022
ALIYAH
TK MUSLIMAT NU PAWEDEN
Kab. Pekalongan
17
11032602010036
ANITA INDRASARI
TK PRATIWI KEMPLONG
Kab. Pekalongan
27
11032602010051
ASIYAH
TK AISYIYAH TUNJUNGSARI
Kab. Pekalongan
33
11032602010004
BAJURI
TK MUSLIMAT NU PAKISPUTIH
Kab. Pekalongan
34
11032602010023
BAYINAH
TK MUSLIMAT NU IBNU KHOLDUN
Kab. Pekalongan





DAFTAR PESERTA PLPG RAYON 112 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHAP II GUGUS BADAN DIKLAT PROPINSI JAWA TENGAH GEDUNG SUMBING
Tipe Blok Tanggal 25 Juni s/d 4 Juli 2011
Kelas
: TK 2



No
No peserta
Nama
Sekolah
Kabupaten
13
11032602010030
CHUSNUL CHOTIMAH
TK AISYIYAH TANGKIL TENGAH
Kab. Pekalongan
15
11032602010069
CUSTI SUPARMI
TK ABA KAJEN
Kab. Pekalongan
29
11032602010050
DJUWARIYAH
TK PKK WATUSALAM
Kab. Pekalongan
32
11032602010072
DWI KARYAWATI
TK MARDISIWI 02 SINANGOHPRENDENG
Kab. Pekalongan
33
11036402010023
DWI PRARIYANTI
TK SUDIRMAN 01
Kota Pekalongan
36
11032602010070
DWI SRINING KAHAYATI
TK PGRI GANDARUM
Kab. Pekalongan





DAFTAR PESERTA PLPG RAYON 112 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHAP II GUGUS BADAN DIKLAT PROPINSI JAWA TENGAH GEDUNG SUMBING
Tipe Blok Tanggal 25 Juni s/d 4 Juli 2011
Kelas
: TK 3



No
No peserta
Nama
Sekolah
Kabupaten
2
11032602010049
DZIKRONAH
TK AISYIYAH BLIGO 01
Kab. Pekalongan
13
11032602010020
ENDANG HEROWATI
TK MUSLIMAT NU KEDUNGWUNI
Kab. Pekalongan
21
11032602010011
ENDANG PUJI HARTATI
TK MUSLIMAT NU TANJUNG
Kab. Pekalongan
26
11032602010019
ENDANG SUSILANINGSIH
TK BARUNA WONOKERTO KULON
Kab. Pekalongan
32
11032602010060
ERLIN PRASETYA UMI
TK AISYIYAH WONOYOSO
Kab. Pekalongan
33
11032602010032
ERNA
TK ABA AMBOKEMBANG 02
Kab. Pekalongan

Senin, 20 Juni 2011

Power point

Rekan guru yang terhormat, dalam membantu mempermudah siswa memperoleh konsep pembelajaran salah satunya adalah dengan menggunakan alat peraga. Banyak alat peraga yang dapat dipergunakan guru, baik alat peraga yang diperoleh dengan cara membeli, memanfaatkan lingkungan, atau bahkan membuat sendiri walaupun bersifat sederhana, yang penting dapat membantu mempermudah siswa menyerap konsep ilmu pengetahuan.

Lingkungan yang dapat dipergunakan guru untuk pembelajaran adalah lingkungan sekolah, lingkungan desa dan lingkungan sekitar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pandai-pandailah seorang guru membuat skenario pembelajaran sehingga efektif dan efisien pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran tersebut.

Salah satu hal yang masih dipertanyakan, bagaimana cara pembelajaran sejarah ?? Sejarah adalah peristiwa masa lalu yang sudah terlewatkan 10 atau bahkan 100 tahun yang lalu. Bagaimana cara pembelajarannya? Sepertinya mata pelajaran yang penuh hafalan ini sulit untuk dimengerti siswa. Ada beberapa cara untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya sejarah sehingga siswa mudah memahami materi.
  1. melaksanakan kunjungan/darmawisata ke tempat bersejarah yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan ini otomatis membutuhkan dana yang lebih mahal, jarak, dan waktu yang lebih lama. Karena biasanya tempat bersejarah jauh dari lokasi sekolah.
  2. pemutaran video tentang sejarah yang sesuai tujuan pembelajaran.
  3. memanggil narasumber.
  4. menggunakan power point.
Penggunaan power point membutuhkan waktu untuk belajar mengoperasikan komputer dan membuat power point. Bagi bapak dan ibu guru yang sudah aktif dalam KKG Bermutu tentunya sudah sedikit banyak mengetahui cara mengoperasikan komputer, karena dalam kegiatan KKG Bermutu ada materi ICT. Kebangkahlah pengetahuan yang sudah diperoleh dalam KKG Bermutu tersebut sehingga dapat membuat power point. Kunci dalam belajar komputer adalah ketekunan, kemauan, dan tidak malu bertanya kepada yang lebih dahulu tahu tentang komputer. Kata pepatah 'malu bertanya sesat di jalan', kalau dalam latihan komputer 'malu bertanya lama untuk bisa'.

Gambar dan foto-foto tentang sejarah yang akan ditampilkan dalam power point dapat diperolah dari buku pelajaran atau download lewat internet.Tampilan foto atau gambar tentang sejarah disertai penjelasannya secara urut akan membantu mempermudah siswa memahami materi pelajaran.

Sabtu, 18 Juni 2011

Moral

Perjuangan siswa-siswi kelas VI kini telah berakhir. Hasil UN telah terbit. Seiring pelaksanaan UN tersebar pula berita di TV maupun internet tentang contek masal. Entah kebenarannya, yang pasti andai benar ada contek masal betapa berat beban moral seorang guru. Betapa tidak, guru yang setiap hari menanamkan, menyarankan, tentang kejujuran ternyata bisa "masal curang". Tapi semoga saja itu tidak benar.

Memperjuangkan keberhasilan siswa memang banyak cara, tapi bagi seorang guru yang benar-benar "digugu dan ditiru" pastilah selalu memperjuangkan keberhasilan siswa dengan SPORTIFITAS yang tinggi. Tidak mungkin seorang "digugu dan ditiru" mempertaruhkan mukanya sendiri dilumuri kotoran sapi. Tidak mungkin seorang yang "digugu dan ditiru" menjilati ludahnya sendiri sedang siswanya memandangi dengan jijik.

Prestasi tinggi yang dicapai hasil dari kecurangan tidak akan menimbulkan "kebanggaan" dalam dirinya. Sehebat apapun muka berusaha tersenyum bangga, dan mulut teriak "berhasil" tapi hati semakin tipis dengan senyuman  pahit yang semakin pahit. Semakin diteriakkan keberhasilan tersebut maka semakin pahit senyum di hatinya. Boleh jadi upaya curang adalah untuk menaikan nama, karna mungkin selama ini tidak punya nama, tidak punya muka. Tapi apalah artinya kalau yang ditampilkan adalah muka "topeng kotoran sapi" belaka? Boleh jadi kecurangan dilakukan karna dendam kesumat karna selama ini tidak bisa "mengalahkan si nomor I", tapi tidak adakah upaya cerdas yang pantas, yang bermoral, yang jantan, ksatria?????!!!!! dalam mengalahkan "si nomor I"???? Seharusnya yang dilakukan untuk mengalahkan si nomor I adalah dengan perbaiki diri dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, pembinaan dan pelayanan terhadap siswanya sendiri.

Kalau benar ada, yang melakukan kecurangan hanyalah manusia yang "wagu dan saru". Karena wagu maka dia menghalalkan segala cara sekalipun membodohi diri dan siswanya sendiri. Kalau dia guru yang "digugu dan ditiru" tidaklah mungkin merusak moral yang dibangunnya sendiri.

Begitulah manusia, memang benar "segala amal perbuatan tergantung pada niatnya". Orang yang mendaftarkan diri menjadi seorang guru dengan niat apa?!
 Wahai guru-guru sang pejuang moral, perjuangkanlah moral dalam dirimu sendiri kemudian perjuangkan dalam segala langkah hidupmu sehingga tidak perlu menodai moral dengan amoral.

Jumat, 17 Juni 2011

Guru adalah pengabdian

Guru bukanlah sekedar pekerjaan, guru adalah lebih dari sebuah pengabdian. Pengabdian kepada Allah SWT, pengabdian kepada negara, pengabdian kepada masyarakat, dan pengabdian kepada jiwa-jiwa siswa yang membutuhkan bantuan dalam menggapai beraneka ilmu pengetahuan.

Pengabdian kepada Allah SWT. Manusia adalah seorang hamba yang mengemban tugas "beribadah" kepada Allah. Seperti Allah berfirman yang artinya,"Tidak aku (Allah) ciptakan jin dan manusia, selain untuk beribadah kepada-KU (Allah)". Sangatlah jelas bahwa tugas manusia adalah beribadah kepada Allah SWT. Beribadah artinya melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Salah satu perintah Allah SWT yang sekaligus menjadi bekal abadi buat manusia sampai meninggalnya adalah "Ilmu yang berguna".
Seorang guru bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa-siswinya. Ilmu yang disampaikan guru adalah ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan siswa untuk sekarang dan yang akan datang. Ilmu tersebut adalah ilmu yang berguna. Guru yang telah menyampaikan ilmu yang berguna kepada siswanya akan mendapat aliran imbalan kebajikan selama ilmu tersebut dimanfaatkan oleh manusia, walaupun guru tersebut telah tiada.

Pengabdian kepada Negara. Sebagai warga negara selalu ingin berperan aktif dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Kalau dulu para pahlawan berjuang dengan mengangkat senjata kalau sekarang dalam mengisi kemerdekaan para guru berjuang mengangkat pena demi mengangkat derajat dan martabat generasi penerus bangsa agar tidak tertinggal oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar dapat bersaing dalam perputaran roda kehidupan di zaman yang terus maju ini. Demikian juga bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Pengabdian kepada jiwa-jiwa generasi muda. Siswa terutama usia SD adalah manusia kecil yang putih dan polos, yang penuh modal dan bekal dalam dirinya, yang penuh kemampuan dalam dirinya, kemampuan tersebut membutuhkan sentuhan untuk dikembangkan sehingga akan nampak dari luar. Siswa bukanlah botol kosong tanpa isi, siswa adalah manusia yang mempunyai kemampuan, tinggal orang-orang di sekitarnya mau membantu mengembangkan, mengeksplor, mengasah kemampuan siswa tersebut atau tidak. Salah satu orang di sekitarnya adalah guru. Guru berkewajiban membantu, memfasilitasi siswa untuk mampu mengeksplor kemampuan dirinya. Di sinilah peran guru sangat penting dalam mempersiapkan segala sesuatu, membuat perencanaan yang matang, mempersiapkan media yang mampu mempermudah siswa dalam mengasah dirinya sehingga kemampuan dalam dirinya tereksplor.
Karena guru adalah bentuk pengabdian, maka seorang guru sangat sibuk memilih dan memilah berbagai media, metode, bahasa, dan model pembelajaran mana yang tepat, yang sesuai untuk siswanya. Bahkan seorang guru sibuk memilih dan memilah model pembelajaran apa yang sesuai untuk seorang siswa yang tidak mampu mengikuti pembelajaran secara klasikal. Artinya, demi peningkatan kemampuan siswanya, seorang guru dengan penuh rasa tanggung jawab membimbing siswanya yang kurang bisa mengikuti pembelajaran klasikal untuk dibina secara individu sehingga mampu sejajar dengan teman lainnya.

Karena guru bukanlah sekedar pekerjaan, karena guru adalah pengabdian, maka rasa tanggung jawab adalah yang utama dalam langkah-langkahnya. Karena guru adalah sebuah pengabdian maka keberhasilan siswa, senyum keceriaan, dan kebahagiaan siswa yang telah mencapai tujuan adalah kebanggaan.
Sukses untuk guru, lanjutkan perjuanganmu, jadikan guru sebagai pengabdian sehingga hati, perasaan, dan kemampuan siswa akan kelihatan.

Selasa, 14 Juni 2011

'Virus M'

Mengajar adalah tugas yang diemban sebagai guru. Tugas tersebut dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, sehingga berbagai upaya dilaksanakan untuk memperoleh hasil yang maksimal, misalnya hasil belajar siswa yang sesuai tujuan pembelajaran. Demi melaksanakan tugas seorang guru sibuk mencari, membeli atau bahkan membuat alat peraga. Bahkan banyak guru yang meluangkan waktu untuk belajar komputer, internet demi peningkatan diri sehingga mudah untuk membuat alat peraga (menggunakan power point). Demi melaksanakan tugas juga seorang guru sibuk mencari materi dan sumber belajar yang mampu mendukung mempermudah siswa dalam mencapai tujuan.Materi tersebut dapat dicari melalui perpustakaan, membeli di toko buku, atau mencari melalui internet. Perjuangan tersebut didorong oleh rasa tanggung jawab sebagai pendidik, sebagai abdi negara.

Namun, di tengah-tengah kesibukan, seorang guru juga manusia. Jika melihat ada rekan kerja yang berangkatnya seperti gigi 'nenek ompong', pastilah lama-kelamaan kodrati manusianya muncul. Kenapa dia bisa melakukan hal tersebut? Kenapa dia bisa ngantor 'seenaknya' sendiri? Dia sama telah makan gaji dari negara, bahkan gajinya hampir sama denganku yang masa kerjanya jauuh lebih banyak.Lalu kenapa dia bisa melakukan itu aku tidak?!

Satu penyakit menular yang seharusnya diberantas dari akar-akarnya. Banyak guru yang ingin melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Tanggung jawab kepada Allah SWT Penguasa kehidupan ini, dan tanggung jawab kepada negara, terlebih 'malu' terhadap gaji yang sudah diterima.
Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut agar tidak menular kepada guru lain yang betul-betul ingin bertanggung jawab? Silakan dijawab dengan tindakan oleh yang berwenang dalam masalah ini. Yang penting kasihanilah guru-guru yang masih sehat, jangan sampai kena 'virus M' virus malas.Harapan kami tolong ambil tindakan terhadap mereka penyebar 'virus M'. Pendidikan ini tanggung jawab guru, peningkatan mutu pendidikan diupayakan melalui berbagai hal, berbagai jalan, lalu kalau ada penyebar 'virus M'?