KEBAHAGIAAN ADALAH DARI NURANI YANG IKHLAS MENJALANKAN TUGAS PENCIPTA DIRI DAN ALAM RAYA INI

Minggu, 03 Juli 2011

Reuni SPG Muhammadiyah Pekalongan Angkatan 88

Alhamdulillahirobbilalamin.
Cangkir Reuni 2011
Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan hati. Pada hari ini sejak pukul 10.00 pagi telah diadakan reuni alumni SPG Muhammadiyah angkatan 1988 bertempat di Pantai Sigandu Kabupaten Batang. Dari sekitar 120 alumnus tidak semuanya dapat hadir dikarenakan jarak dan kesibukan yang tidak memungkinkan untuk ditinggalkan.
Drs. Hadjam Zakaria
Dalam reuni tersebut Bapak H.Drs. Hadjam Zakaria mantan kepala SPG Muhammadiyah, Bapak Mardi, dan pemilik kantin saat itu berkenan hadir. Bapak Hadjam Zakaria berkenan membuka acara dengan memainkan musik mengiringi lagu pembuka. Dalam sambutannya beliau yang nampak masih seperti yang dulu diusianya yang ke-69 tahun tersebut, mengungkapkan rasa syukur dan berbagi pengalaman dari lautan pengalaman hidup yang telah beliau jalani.  Bapak Mardi sebelum memimpin doa juga menyampaikan berita bahwa dari sekian guru yang mengajar di SPG Muhammadiyah Pekalongan ada yang telah meninggal, antara lain Bapak Budi. Diantara guru yang telah mengajar di SPG Muhammadiyah sudah banyak yang purna tugas dan diantaranya lagi masih ada yang bertugas mengajar di SMA atau memimpin di sebuah kantor Dinas.
Mustinah & Musripah
Setelah doa penutup oleh Bapak Mardi acara dilanjutkan dengan hiburan. Selama acara hiburan divariasi dengan berbagai kegiatan bertukar pengalaman antar alumnus.
Rasa bahagia yang bersemarak dalam sanubari masing-masing peserta karena sudah 23 tahun tidak pernah bertemu. Selama kurun waktu 23 tahun telah banyak perubahan pada masing-masing alumnus, yang paling utama adalah lebih tua dari 23 tahun yang lalu tentunya.
Ninuk
Perjalanan hidup dari masing-masing alumnus juga tidak jauh berbeda, lika-liku sehingga menjadi guru sama sulitnya dialami. Karena pada masa kami lulus dari SPG Muhammadiyah Pekalongan sudah ada peraturan bahwa lulusan SPG tidak dapat diangkat menjadi guru. Untuk dapat diangkat menjadi guru harus menempuh kuliah selama 2 tahun, akan tetapi perkuliahan tersebut belum mulai diadakan, akhirnya banyak diantara lulusan SPG yang bekerja di luar keguruan.Bahkan ada diantara mereka yang bekerja ke Malaysia selama 7 tahun, sepulang dari Malaysia peraturan telah berubah, bahwa lulusan SPG yang honorer dapat diangkat menjadi guru.
Lain lagi ceritanya bagi lulusan SPG yang mempunyai dana cukup, mereka dapat mengenyam perkuliahan walau bukan jurusan guru SD, setelah lulus diangkat menjadi guru di SMP atau SMA. Setelah ada D2 PGSD, maka bagi yang mempunyai dana dapat menempuh pendidikan D2 PGSD, dan akhirnya diangkat menjadi guru SD. Sedangkan bagi mereka yang TABAH, tetap mengabdi di SD sampai puluhan tahun kemudian diangkat menjadi guru SD karena telah menjadi guru honorer.
Beraneka cerita kehidupan bergaung dalam reuni tersebut, suka dan duka menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Kisah-kisah hidup pejuang pendidikan, dan kisah-kisah hidup mencapai PNS Guru SD.
Selamat berjuang pahlawan pendidikan, semoga sukses selalu menyertai langkah. Kisah hidup ini selalu abadi di hati.

Tidak ada komentar: